Masih ingatkah kita pada kegiatan Fox Hunting berskala nasional di Banjarnegara menggunakan alat yang waktu itu disebut YC2ZAA ARDF Integrated System? Kali ini Amatir Radio Lokal Banjarnegara telah mengembangkan lebih lanjut alat tersebut untuk mengakomodasi sesuai aturan lomba ARDF berskala internasional(IARU).
Fox Hunting atau bahasa kerennya Amateur Radio Direction Finding (ARDF) ternyata ada kejuaraan dunianya juga. Kejuaraan dunia ini terakhir diadakan di Bulgaria pada bulan Agustus 2021 yang lalu.
Tulisan ini dibuat untuk membahas sekilas tentang aturan Kejuaraan Dunia ARDF tersebut dengan tujuan Amatir Radio Lokal Banjarnegara ingin berkiprah dalam membuat sistem lomba dengan aturan standar Internasional (IARU) tersebut untuk mencetak bibit-bibit pemain (atlit) ARDF yang nantinya bisa ikut serta dalam Kejuaraan Dunia ARDF untuk mewakili dan membawa nama negara Indonesia.
Aturan ARDF Championship ini dibuat dan dikembangkan oleh IARU dan telah diterapkan baik itu oleh IARU Region 1 sampai dengan Region 3.
Pada kejuaraan Dunia ARDF terdapat 5 (lima) buah FOX yang harus dicari oleh masing-masing peserta pada rentang waktu yang telah ditentukan (biasanya 2 jam – 3 jam per peserta). Kita beri nama saja FOX tersebut FOX1 sampai dengan FOX5. Masing-masing FOX tersebut akan memancarkan kode morse pada frekuensi yang sama secara berurutan dan bergantian. Masing masing FOX akan memancarkan kode morsenya yang unik selama 1 menit dan akan mati selama 4 menit.
FOX1 akan memancarkan kode morse “MOE” (da-da , da-da-da, dit) selama 1 menit dan kemudian akan mati. Kemudian FOX2 akan memancarkan kode morse “MOI” (da-da, da-da-da, dit-dit) selama 1 menit dan mati. Selanjutnya FOX3 memancarkan morse “MOS” (da-da, da-dada, dit-dit-dit) selama 1 menit juga dan kemudian mati. Berikutnya FOX4 memancarkan morse “MOH” (da-da, da-da-da, dit-dit-dit-dit) selama 1 menit juga dan mati. Dan FOX-5 memancarkan morse “MO5” (da-da, da-da-da, dit-dit-dit-dit-dit) selama 1 menit dan kemudian mati. Dan akan dilanjutkan lagi oleh FOX1,FOX2,FOX3,FOX4,FOX5. Begitu seterusnya untuk setiap FOX akan mengulang urutan diatas.
Pada kejuaran dunia ini setiap peserta akan melakukan START satu persatu dengan jarak waktu START tiap peserta adalah 5 menit. Contohnya lomba akan dimulai pada pukul 08:00:00 dengan START pertama OM Wahyu dan peserta START berikutnya pada 08:05:00 adalah OM Budi dan peserta berikutnya adalah pada pukul 08:10:00 dan seterusnya.
Dalam kejuaran dunia tersebut pemain tidak diperbolehkan menggunakan alat pencarinya (Finder) sebelum dia melakukan START. Satu jam sampai dengan 30 menit menjelang START semua Finder peserta akan ditempatkan pada zona karantina oleh Juri/Panitia lomba dan Finder tersebut akan diberikan oleh Panitia ke peserta menjelang dia melakukan START.
Peserta juga diperbolehkan mempunyai Finder cadangan yang ditempatkan pada zona karantina. Jika saat di tengah jalan saat dia berlomba dan Findernya mengalami kerusakan, peserta boleh menuju ke zona karantina untuk mengambil Finder pengganti (cadangannya) dan kemudian meneruskan pencariannya.
Selama berlomba peserta dilarang keras dan bisa dikenakan diskualifikasi jika membawa alat elektronik lainnya selain Finder untuk melakukan pencarian.
Peserta diperbolehkan membawa kompas manual (magnetik) dan peta lokasi area perlombaan.
Pada lomba ini tiap peserta mendapatkan batas waktu pencarian (Time Limit) tertentu (biasanya 2 jam atau 3 jam) secara penuh dari waktu peserta melakukan START. Contohnya jika OM Tohardi melakukan START pada pukul 08:20:00 dan aturan Time Limitnya 2 jam maka OM Tohardi mempunyai batas waktu sampai dengan pukul 10:20:00 untuk melakukan pencarian
FOX. FOX yang didapatkan setelah jam 10:20:00 tidak akan dihitung. Bahkan pada Kejuaraan Dunia tertentu peserta yang melebihi Time Limit (belum kembali ke titik START atau tiba di titik FINISH) akan dinyatakan gugur dan perolehan FOXnya dianggap hangus.
Setiap peserta bebas menentukan FOX mana dulu yang akan dicari dan ditemukan. Disini strategi bermain dari peserta menjadi faktor yang sangat penting untuk memperoleh kemenangan dalam lomba secara sportif.
Peserta dengan perolehan FOX terbanyak dan tercepat adalah penentu utama dalam penilaian hasil lomba. Dalam kondisi medan yang sulit dan adanya faktor Time Limit bisa terjadi dalam suatu lomba tidak memungkinkan peserta mendapatkan kesemua FOX yang dilombakan.
Strategi dan Kebugaran Fisik peserta menjadi faktor utama dalam lomba menggunakan aturan internasional ini.
Selamat berlomba dengan sportif semoga kedepannya Indonesia bisa ikut serta dalam IARU
ARDF CHAMPIONSHIP. R&D Team Amatir Radio Lokal Banjarnegar
Ref : 1. https://yc2zaa.weebly.com/berita/hasil-lomba-serayu-fox-hunting-2019
2. Introduction to ARDF — Radio-Orienteering (homingin.com)
Kontributor: YC2IAY ORARI Lokal Kab. Banjarnegara