BANJARNEGARA – Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI) Lokal Banjarnegara melakukan pemasangan dan uji coba alat pemantau kondisi tanah yang diberi nama Landslide Data Recorder (LSDR) di Desa Tempuran, Kecamatan Wanayasa, Minggu (13/2).
Perancang LSDR, Havid Adhitama menyampaikan alat tersebut digunakan untuk menghimpun data menjadi informasi mengenai pergerakan tanah, kemiringan tanah, suhu, kelembaban udara hingga cuaca dapat terpantau.
Dia menjelaskan LSDR adalah alat pendeteksi tanah berbasis LoRa (Long Range) radio. Dikatakannya, teknologi tersebut berdaya rendah dan memungkinkan deteksi data yang didapat melalui sensor yang dipasang di alat tersebut bisa diakses secara jarak jauh.
“Data dan informasi dari sensor LSDR akan dipancarkan ke antena penerima lalu diolah menggunakan software dan dapat kita akses melalui smartphone maupun komputer atau laptop,” terangnya
Ketua ORARI Lokal Banjarnegara, Harsono Wijayanto mengatakan, ORARI yang semula dikenal sebagai komunikasi radio, saat ini berkembang tidak hanya suara, tetapi juga data seperti pada LSDR.
Dengan adanya alat pendeteksi tanah LSDR ini dia berharap bisa bermanfaat bagi masyarakat dan mengantisipasi terjadinya dampak yang ditimbulkan akibat bencana tanah longsor yang kerap terjadi di wilayah Kabupaten Banjarnegara.
Dia juga mengungkapkan, beberapa waktu lalu ORARI telah berhasil mengembangkan eksperimen alat monitoring cuaca di Dieng. Ke depan jika uji coba LSDR berhasil maka ORARI juga akan memasang alat monitoring gas beracun untuk wilayah rawan di Dieng.
“Kita berencana membangun infrastruktur gateway. Di Dieng sudah ada alat monitoring cuaca, nantinya akan kami buat alat monitoring gas beracun yang akan dipasang di beberapa titik rawan,” ujarnya. (amar)
Sumber: https://banjarnegarakab.go.id/main/2022/02/orari-uji-coba-lsdr-di-desa-tempuran/